Rabu, 21 Desember 2011

praktikum biologi


PRAKTIKUM BIOLOGI 1

A.    JUDUL PRAKTIKUM :
Mengenal struktur sel dan pembuatan preparat
B.     TUJUAN PRAKTIKUM :
1.      Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
2.      Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan
3.      Mengetahui cara pembuatan sediaan segar
C.    DASAR TEORI
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1667), pada saat mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Ia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil.  
 Lebih kurang 200 tahun kemudian Dutrochet, von Schleiden, dan Schwann menegaskan penemuan Hooke. Di tahun 1835 Dujardin menyatakan bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang kental. Zat inilah yang sekarang dikenal dengan nama protoplasma. Di pertengahan abad 19 itu tercetuslah konsep yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada. Virchow menyatakannya Omnis cellula e cellula. Menjelang abad ke 20, banyak pakar menemukan berbagai macam struktur atau bentukan di dalam sel. Misalnya: Benda menemukan mitokondria, Golgi menemukan diktiosoma, Bouin mendapatkan  ergastoplasma, dan de Duve membuktikan adanya lisosoma. Dengan kemajuan teknologi dan ditemukannya alat–alat yang canggih, saat ini diketahui bahwa struktur dan kegiatan sel tidak sesederhana seperti yang diduga semula.
Jika memeriksa anatomi sel-sel dari berbagai makhluk yang menghuni bumi ini, maka tampak adanya dikotomi yang mendasar. Sel-sel dari sebagian besar organisme ini memiliki nukleus, mitokondria, plastid (kalau mereka berfotosintesis). Sel-sel seperti disebut eukariotik (“berinti sejati”) dan makhluknya disebut eukariota. Akan tetapi, sel bakteri dan sel alga hijau-biru tidak memiliki organel-organel tersebut. Makhluk ini disebut prokariota (“prainti”).
Dalam banyak hal prokariota barbeda dari eukariota. Prokariota hanya memiliki satu kromosom, dan tidak memiliki histon yang bergabung dengan kromosom tersebut. Tidak pula mempunyai mikrotubula (mungkin ada satu  perkecualian) dan karena itu tidak terdapat sentriol, gelendung, atau badan basal. Sementara itu beberapa kariota mempunyai ”flagela”, tetapi struktur ini tidak dibangun dari mikrotubula sebagaimana flagela dan silia pada eukariota. Ribosom pada prokariota berbeda dari ribosom pada eukariota dalam strukturnya dan seperti yang akan kita ketahui, prokariota sama-sama memiliki keanehan-keanehan biokimiawi yang tidak didapati pada eukariota.
Reproduksi pada prokariotik umumnya adalah aseksual. Species yang melangsungkan rekombinasi genetik melakukannya dengan cara yang sama sekali berbeda dari eukariota. Satu individu, yaitu individu donor, hanya memindahkan sebagian dari gen-gennya pada individu kedua, yaitu individu resipien (penerima).
Sel adalah merupakan satuan structural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri sedangkan pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan itu dapat dilakukan oleh kelompok sel-sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel. Secara umum sel pada makhluk hidup terdiri atas membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel berupa metokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi, lisosom, plastida, sentrosoma, vakuola, ribosom dan inti sel.
Setiap sel memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Mereka bisa mengambil zat-zat nutrisi, mengubahnya menjadi energi, menjalankan fungsi-fungsi khususnya, dan bereproduksi jika dibutuhkan. Setiap sel menyimpan seperangkat instruksinya sendiri untuk melakukan aktivitas tersebut.
Setiap sel memliki kemampuan berikut:
1)      Bereproduksi dengan cara membelah diri
2)      Metabolisme
3)      Pembuatan protein-protein
4)      Memberikan respon terhadap rangsangan eksternal dan internal
5)      Mengatur lalu lintas vesikel
Sel dapat dibagi menjadi 2 kelompok, sel prokariotik dan sel eukariotik. Yang termasuk didalam sel prokariotik adalah ganggang hijau-biru atau siano bacteria. Pada sel-sel eukariotik memilki struktur yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat sebagai masa yang jernih dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh selaput di tengah-tengahnya terdapat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat, disebut Nukleus.  
Struktur dasar semua sel adalah sama, yaitu terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak ditemukan pada sel hewan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
a.       Tidak memiliki dinding sel
b.      Tidak memiliki plastida
c.       Memiliki lisosom
d.      Memiliki sentrosom
e.       Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
f.       Bentuk tidak tetap.
a.       Memiliki dinding sel dan membran sel
b.      Umumnya memiliki plastida
c.       Tidak memiliki lisosom
d.      Tidak memilki sentrosom
e.       Timbunan zat berupa pati
f.       Bentuk tetap.
D.    ALAT DAN BAHAN
1.      Mikroskop
2.      Pipet tetes
3.      Gelas objek
4.      Gelas penutup
5.      Kapas
6.      Tusuk
7.      Selaput dalam umbi bawang
8.      Aquadest
E.     CARA KERJA
1.      Dengan menggunakan pinset, mengambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah.
2.      Meletakkan selaput tipis tadi pada gelas objek.
3.      Meneteskan aquadest, kemudian menutup pada gelas penutup.
4.      Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar dua atau tiga sel serta memberikan keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak.
F.     HASIL PENGAMATAN
a.      
Keterangan :
1.       Dinding Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 
Pengamatan selaput umbi lapis pada bawang merah

















Keterangan :
1.       Dinding Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 







Keterangan :
1.       Dinding Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 




Perbesaran 400 kali
 
 















b.     
Keterangan :
1.       Membran Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 
Pengamatan mukosa pipi















Keterangan :
1.       Membran Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 





Keterangan :
1.       Membran Sel
2.       Inti Sel
3.       Sitoplasma
 




Perbesaran 400 kali
 
 












G.    PEMBAHASAN
a.    Sel pada selaput umbi bawang merah
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop terlihat ada tiga bagian sel yang nampak pada selaput pada umbi bawang merah, yaitu :
1.    Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang membuat sel tumbuhan kokoh dan berbentuk tetap. Dinding sel pada tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuk tumbuhan serta mencegah kehilanagn air yang berlebihan. Adapun senyawa–senyawa penyusun diding sel yaitu, (1) hemiselulosa, yang berfungsi sebagai  perekat antara mikrofibril selulosa, (2) pectin, yang merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa arabinosa dan asam galaktunorat, (3) lignin, yang berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan, (4) kutin, yang berfungsi untuk mencegah dehidrasi dan melindungi kerusakan sel akibat pathogen dari luar serta protein dan lemak.
2.    Inti Sel
Inti sel merupakan organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada semua sel, kecuali sel pembuluh tapis dewasa pada sel tumbuhan, sel darah merah dewasa pada hewan dan mamalia. Inti sel merupakan pusat pengontrol aktivitas sel itu sendiri, serta sebagai pengendali proses pewarisan sifat pada individu, dimana di dalam inti sel terdapat DNA yang setiap pita DNA memiliki gen-gen yang nantinya akan ditranskripsi dan ditranslasi menjadi protein-protein dalam bentuk asam amino untuk berbagai macam proses metabolisme tubuh.
3.    Sitoplasma
Sitoplasma sering kali disebut sebagai cairan plasma, walaupun sebenarnya cairan tersebut terdapat pada sitosol. Istilah tersebut digunakan untuk memberikan perbedaaan terhadap cairan yang terdapat pada nukleus yaitu nukleuplasma. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel-organel sel yang terdiri dari reticulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, sentrosom, plastida, vakuola dan mitokondria. Adapun fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti, enzim, glukosa, lipid dan sebagainya.
b.    Sel pada mukosa pipi
Pada mukosa pipi terlihat bahwa bagian sel yang ditunjukkan memiliki perbedaan yaitu tampak pada membran sel.
1.    Membran sel
Membran sel terdapat pada bagian luar sel yang berupa lapisan tipis dan sangat lembut. Membran sel merupakan batas antara isi sel dan lingkungannya. Oleh sebab itu membran sel ini bersifat selektif semipermiabel, dimana hanya substansi tertentu seperti cairan yang dapat memasuki isi sel. Di dalam membran sel terkandung dua protein yang berbeda, yaitu protein integral untuk transport aktif dan protein perifer untuk menangkap zat yang dibutuhkan.
2.    Inti sel
Inti sel pada sel hewan sama dengan inti sel yang terdapat pada sel tumbuhan baik fungsi maupun strukturnya. Inti sel itu sendiri secara umum terdiri atas :
*   Membran nucleus
*   Butiran kromatin
*   Nucleolus
*   Nukleoplasma yang terpisah oleh membrane rangkap
3.    Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.
Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel, yang berfungsi sebagai berikut :
*   Mitokondria, berfungsi dalam proses oksidasi.
*   Ribosom, sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.
*   Retikulum endoplasma, dibedakan menjadi dua :
·      Retikulum Endoplasma Kasar, sebagai tempat melekatnya ribosom.
·      Retikulum Endoplasma Halus.
*   Badan Golgi, berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
*   Lisosom, berperan dalam proses matinya sel-sel.
H.    KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1.    Struktur sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan. Pada sel hewan tidak memiliki dinding sel, plastida, timbunan zat berupa lemak dan glikogen, memiliki bentuk yang tidak tetap dan vakuolanya kecil dan sedikit. Sedangkan pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan membran sel, serta ciri spesial yaitu plastida yang di dalamnya terdapat kloroplas berfungsi pada proses fotosintesis.
2.    Bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan secara umum terdiri atas, dinding sel, membran sel, inti sel, dan sitoplasma serta organel-organel yang terdiri atas retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, mitokondria, lisosom, sentrosom, plastida dan vakuola.
I.       JAWABAN PERTANYAAN
1.    Diagram Sel Tumbuhan
2.   Ada tiga jenis sediaan yang digunakan dalam pengamatan, yaitu :
a.    Sediaan segar, yaitu sediaan yang disediakan hanya untuk satu kali percobaan yang bersifat tidak tahan lama.
b.   Sediaan semi awetan, yaitu sediaan yang dapat dipakai untuk beberapa kali percobaan.
c.    Sediaan awetan, yaitu sediaan yang sifatnya tahan lama karena telah mengalami proses pengawetan dan dipakai untuk setiap kali percobaan.
3.   Cara membuat irisan.
a.    Irisan melintang


 









b.    Irisan membujur
 











c.    Irisan tengah




















DAFTAR PUSTAKA
Iman, hikmatul. 2010. SEL(online). Diakses tanggal 25 Oktober 2010 pukul 13.21.
Team pengajar. 2010. Bahan ajar biologi umum. Gorontalo : UNG
Iwan. 2010. Bab IV tentang Sel(online). Diakses tanggal 25 Oktober 2010 pukul 13.30.
Reksoatmodjo, S. M. I. 1993. Biologi sel. Yogyakarta : Proyek Pembinaan dan Peningkatan Tenaga Kependidikan.
Kimball, Jhon. W. 2000. Biologi jilid 3 edisi kelima. Jakarta : Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar