MAKALAH
D
I
S
U
S
U
N
Ø I MADE GDE WIRABUANA
Ø ASRAWATI
Ø IYAM H HELINGO
Ø ARIFIN
Ø RAEHAN POTABUGA
Ø IRIN PURNAMA SARI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2010/ 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya dengan izin dan kuasanya- lah makalah ini dapat di selesaikan sebagaimana mestinya.
Makalah yang berjudul “MORTALITAS” di tulis dengan tujuan memperdalam pemahaman kita semua. Makalah ini, semoga dapat memberikan suatu manfaat kepada rekan-rekan lainnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa “ Tak Ada Gading Yang Tak Retak “, begitu pula dalam penyusunan makalah ini baik dari segi tulisan atau isi, masih terdapat banyak kekurangan, di sebabkan ilmu dan pengetahuan penulis sangat terbatas. Sehingganya penulis tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka kesempurnaan makalah selanjutnya.
Akhirnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Gorontalo, 21 maret 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I : Pendahuluan .......................................................................................... 1
a. Latar Belakang ......................................................................................... 1
b. Rumus Masalah ........................................................................................ 1
c. Tujuan ....................................................................................................... 1
Bab II : Pembahasan .......................................................................................... 2
1.1. Pengertian Mortalitas ................................................................................ 2
1.2. Konsep mati .............................................................................................. 3
1.3. Penyebab Kematian .................................................................................. 3
1.4.Bermacam- macam indicator Mortalitas atau Tingkat kematian
yang umum di pakai .................................................................................. 4
1.5. Soal dan jawaban ...................................................................................... 8
Bab III : Penutup ............................................................................................... 13
a. Kesimpulan ............................................................................................... 13
b. Saran ......................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Kedua komponen demografi yang lainnya adalah fertilitas (kelahiran) dan migrasi. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Data kematian sangat di perlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga di perlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program-program kebijaksanaan pendududk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan mortalitas ?
2. Sebutkan beberapa konsep mati ?
3. Sebutkan beberapa penyebab kematian ?
4. Sebutkan rmacam-macam indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Mortalitas secara luas
2. Dapat memahami konsep mati
3. Dapat mengetahui penyebab dari kematian
4. Mengetahui macam-macam indicator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 . Pengertian Mortalitas
Sebelum kita mengetahui pengertian mortalitas terlebih dahulu kita harus mengetahui arti dari pada Demografi, karena mortalitas adalah bagian dari demografi itu sendiri. Demografi di definisikan dari bahasa yunani, dari kata DEMOS yang artinya rakyat ( penduduk ) dan GRAFEIN yang artinya menulis. Jadi demografi artinya Tulisan / karangan tentang rakyat / penduduk yang mempelajari tentang jumlah, pesebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan – perubahannya dan sebab – sebab perubahan tersebut. Adapun bagian demografi, salah satunya adalah tentang mortalitas.
Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan di mana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas terbagi atas tiga tingkatan antara lain : tingkat kematian kasar, tingkat kematian khas umur, tingkat kematian bayi. Mortalitas ( kematian ) ini tidak bisa kita hindari seiring dengan waktu, semua makhluk hidup akan mati.
1.2 . Konsep Mati
Konsep mati perlu di ketahui guna mendapatkan data kematian yang benar. Dengan kemajuan ilmu ke dokteran, kadang-kadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan keadaan hidup secara klinik. Apabila pengertian mati tidak dikonsepkan dikawatirkan bisa terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai orang tentang kapan seseorang dikatakan mati.
Menurut konsepnya, terdapat tiga keadaan vital, yang masing-masing saling bersifat “mutually exclusive”, artinya keadaan yang satu tidal mungkin terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. Tiga keadaan vital tersebut adalah:
1. Lahir hidup (live birth)
2. Mati (death)
3. Lahir mati (fetal death)
Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanent, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Sedangkan lahir hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.
1.3 Penyebab kematian
Kematian dewasa umumnya di sebabkan karena penyakit menular, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.
Di samping itu juga terdapat, faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
1.4. Bermacam-macam indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai adalah:
1. Tingkat Kematian Kasar
2. Tingkat Kematian Bayi
3. Tingkat kematian khas umur
1. Tingkat kematian kasar
Tingkat Kematian Kasar adalah suatu tingkatan yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Tingkatan ini di sebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi di bandingkan dengan penduduk yang masih muda.
Tingkat kematian kasar, yaitu tingkat kematian per 1000 penduduk. Tingkat kematian itu di sebut kasar karena ukuran itu mengabaikan faktor umur. Kita tahu bahwa faktor umur berpengaruh besar atas kematian. Pada minggu-minggu pertama sejak lahir banyak bayi yang meninggal, begitupun di atas usia 70 tingkat kematian tinggi.
Tingkat kematian kasar adalah ukuran yang sederhana, mudah memperoleh datanya. Tingkat kelahiran kasar merupakan ukuran yang cukup baik untuk mengamati perubahan tingkat kematian suatu peduduk, seperti fluktuasi ataupun pola perubahan tertentu.
Khusus untuk bayi, orang sering pula menggunakan tingkat kematian bayi per 1000 bayi yang lahir. Di Indonesia dewasa ini di perkirakan tingkat kematian bayi mencapai 100 per 1000 bayi yang lahir. Ini merupakan tingkat yang amat tinggi. Dalam demografi, bayi di definisikan sebagai anak yang berumur di bawah satu tahun dan di klasifikasikan sebagai berumur “ nol” tahun.
Tingkat kematian bayi sering di pakai sebagai penunjuk keadaan kesehatan atau taraf kehidupan suatu Negara atau masyarakat, terutama sekali untuk Negara- Negara yang sedang berkembang . Salah satu kesulitan dengan tingkat kematian kasar ialah bahwa suatu masyarakat yang mempunyai tingkat kematian kasar yang lebih rendah tidak selalu berarti bahwa tingkat kesehatan di masyarakat tersebut lebih baik dari masyarakt lain dengan tngkat kematian kasar yang lebih tinggi.
2. Tingkat kematian khas umur
Umur merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kematian. Karena itu ukuran kematian yang lebih teliti haruslah memperhatikan faktor umur. Ukuran seperti itu, ialah tingkat kematian khas umur ( age-specific death rate ) yang telah di definisikan di bab 3 dapat di rumuskan sebagai berikut :
dengan mi = jumlah kematian setahun dalam interval umur ke-I dan pi = jumlah penduduk pada pertengahan tahun untuk penduduk dalam interval umur ke-k. interval umur biasanya panjangnya setahun, lima tahun, atau sepuluh tahun. Untuk memahami hal ini lebih mendalam kita perlu menyelidiki hubungan antara tingkat kematian khas umur dengan yang kasar. Secara matematika hubungan ini mudah terlihat. Bila menyatakan tingkat kematian khas umur dalam interval umur ke-i, maka tingkat kematian kasar dapat di peroleh dengan mengalikan tingkat kematian khas umur dengan pada interval umur ke-i dengan proporsi penduduk pada interval tersebut kemudian menjumlahkan semua hasilnya. Dengan simbol matematika,
perjumlahan meliputi semua interval umur, dengan M menyatakan jumlah seluruh kematian setahun dan P jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun, jadi adalah tingkat kematian kasar. Dalam rumus di atas, adalah proporsi penduduk yang berada dalam interval umur ke-i. Jadi bila tingkat kematian kasar dua penduduk berlainan maka ada dua faktor yang dapat membuatnya berbeda. Yang pertama, tingkat kematian khas umur pada beberapa atau semua interval umur berbeda ataupun proporsi penduduk dalam interval tersebut yang berlainan. Begitupun dua penduduk dapat mempunyai tingkat kematian kasar yang sama tapi tingkat kematian khas umur dan proporsi penduduk pada beberapa atau semua interval umur berbeda. Jadi bila kita membandingkan tingkat kematian kasar dua penduduk selalu perlu kita perhatikan distribusi umur penduduk tersebut.
Kematian juga amat berbeda menurut jenis kelamin karena itu jenis kelamin di pandang sebagai faktor terpenting, sesudah umur, yang mempengaruhi kematian. Umumnya tingkat kematian lelaki lebih tinggi dari pada wanita pada hampir seluruh interval umur. Perbedaan ini lebih jelas lagi kelihatan pada pada penduduk yang mempunyai tingkat kematian yang rendah, yaitu di Negara-negara yang sudah maju. Di Negara yang belum maju, di mana tingkat kematian ibu waktu melahirkan masih tinggi, tingkat kematian wanita mungkin lebih tinggi dari pada lelaki pada beberapa interval umur.
3. Tingkat kematian bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang di kaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah di lahirkan, dan umumnya di sebabkan oleh faktor-faktor yang di bawa anak sejak lahir, yang di peroleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau di dapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang di sebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Perhitungan tingkat kematian bayi menimbulkan beberapa masalah tersendiri. Kematian pada permulaan hidup sejak lahir relatif amat tinggi dan merupakan salah satu faktor terpenting yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat kematian kasar. Juga masih sering timbul kebingungan apa yang di maksud dengan kelahiran hidup. Karena itu banyak bayi yang hanya hidup beberapa hari tidak di laporkan kelahiran dan kematiannya. Cara yang di anggap lebih baik menggunakan apa yang di sebut faktor pemisah ( separation factor ). Faktor pemisah dari kematian bayi di tentukan sebagai berikut :
F =
Jadi dalam hal ini mortalitas ( kematian ) tidak luput dari hal kelahiran. Dalam tahap peralihan keadaan demografis :
a. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/ naik sedikit, anggaran kesehatan meningkat, penemuan obat-obatan semakin maju, angka kelahiran tetap tinggi.
b. Angka kematian menurun, tingkat kelahiran masih tinggi, pertumbuhan penduduk meningkat, adanya urbanisasi, usia kawin meningkat, pelayanan KB lebih luas, pendidikan meningkat.
c. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun, laju pertumbuhan penduduk menurun.
d. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah, pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I-mendekati nol. Keempat kategori ini akan di alami oleh Negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi, struktur dan persebaran penduduk.
1.5. SOAL-SOAL DAN JAWABAN DARI MORTALITAS
1. Apa yang di maksud dengan mortalitas ?
Jawab :
Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian atau ukuran jumlah kematian pada suatu populasi, skala besar suatu daerah.
2. Sebutkan tiga tingkatan pada mortalitas !
Jawab :
a. Tingkat kematian kasar
b. Tingkat kematian khas umur
c. Tingkat kematian bayi
3. Sebutkan penyebab suatu kematian!
Jawab :
Penyebab suatu kematian di karenakan penyakit menular, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.
4. Mengapa faktor sosial ekonomi termasuk salah satu dari penyebab kematian ?
Jawab :
Karena faktor sosial ekonomi merupakan faktor terpenting yang menyebab suatu kematian. Di mana tingkat kebutuhan bertambah sedangkan pendapatan berkurang dapat menyebabkan suatu penyakit yang akhirnya membuat seorang itu mati (death).
5. Apa yang di maksud dengan kematian ?
Jawab :
Kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat .
6. Jelaskan apa yang di maksud dengan tingkat kematian kasar!
Jawab :
Tingkat kematian kasar adalah suatu tingkatan yang menunjukkan beberapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.
7. Jelaskan apa yang di maksud dengan umur !
Jawab:
Umur merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kematian.
8. Tuliskan rumus untuk menghitung suatu tingkat kematian khas umur !
Jawab :
9. Mengapa tingkat kematian laki-laki lebih besar di bandingkan dari pada wanita ?
Jawab :
Hal ini di karenakan pada anak perempuan lebih memiliki imunitas atau kekebalan tubuh yang lebih di bandingkan anak laki-laki.
10. Jelaskan pengertian kematian bayi !
Jawab :
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi akibat antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
11. Sebutkan dua macam kematian bayi !
Jawab:
Endogen dan eksogen.
12. Tuliskan nama lain dari kematian bayi!
Jawab:
Kematian neonatal.
13. Apa yang di maksud dengan kematian neonatal?
Jawab :
Kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah di lahirkan dan umumnya di sebabkan oleh faktor-faktor yang di bawa anak sejak lahir, yang di peroleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau dapat selama kehamilan.
14. Apa yang di maksud dengan kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal ?
Jawab :
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal adalah kematian bayi yang terjadi setelah satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang di sebabkan oleh, faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
15. Sebutkan tahap peralihan dalam keadaan demografi !
Jawab :
a. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi.
b. Angka kematian menurun dan tingkat kelahiran masih tinggi.
c. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun, laju pertumbuhan penduduk menurun.
d. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah
16. Apakah penyebab utama kematian bayi?
Jawab :
Penyebab utamanya adalah kualitas gaya hidup pasangan yang menjadi penyebab sehat atau tidaknya bayi. Sebagai contoh pasangan-pasangan pengidap aids besar kemungkinan akan menularkan kepada janin itu sendir. Bayi sehat adalah hasil kualitas hidup orang tuanya yang terjaga dengan baik.
17. Apakah yang mendukung anti mortalitas ?
Jawab :
Yang mendukung anti mortalitas adalah esensi dasar bahwa tidak ada yang mortal di dunia ini. Jadi anti mortalitas adalah usaha untuk mengurangi angka kematian, dalam hal peningkatan gizi bangsa, pelayanan kesehatan dan keperdulian pemerintah akan kesehatan bangsa.
18. Apa yang di maksud dengan morbiditas ?
Jawab :
Morbiditas adalah jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
19. Bayi yang di definisikan sebagai anak yang berumur di bawah satu tahun di sebut klasifikasi ?
Jawab :
Klasifikasi sebagai bayi yang berumur nol tahun.
20. Hal apa yang harus di perhatikan untuk membandingkan tingkat kematian kasar dua penduduk ?
Jawab :
Yang perlu di perhatikan yaitu umur penduduk.
21. Sebutkan tiga keadaan vital dalam konsep mati !
Jwab :
a. Lahir hidup ( live birth)
b. Mati ( death )
c. Lahir mati ( fetal death )
22. Apa yang di maksud dengan lahir mati ( fetal death ) ?
Jawab :
Lahir mati merupakan peristiwa menghilangnya tanda-tanda ke hidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut di keluarkan dari rahim ibunya.
23. Sebutkan beberapa faktor tingkat kematian !
Jawab :
1. Faktor sosial, ekonomi
2. Faktor pekerjaan
3. Faktor tempat tinggal
4. Faktor pendidikan
5. Faktor umur
6. Faktor jenis kelamin
24. Apa yang di maksud dengan lahir hidup?
Jawab :
Lahir hidup merupakan peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tantapa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya.
25. Sebutkan dua bentuk data kematian yang di peroleh melalui sensus atau survei !
Jawab :
a. Bentuk langsung
b. Bentuk tidak langsung
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut bahwa Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas juga dapat di ukuran dengan jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
B. Saran
Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari demografi khususnya dalam hal mortalitas, karena dari sana kita dapat mengetahui konsep mati, penyebab kematian,dan Bermacam-macam indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai dalam ilmu geografi.
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, G.W. : Techniques of population Analysis. John Wiley dan Sons, Inc. New York, London, Sidney, Eight Printing 1970.
Palmore, J.A.: Measuring Mortality : a self teaching guide to elementary measures, papers of the East – west population Institute No. 15. Honolulu, Hi 1971
Pollard, A.H. Yusuf, F. , pollard, G.N. : Demographic Techniques pergamon press( Australia ), 1974.
Sembiring, DR.RK. : Demographic Fakultas Pasca Sarjana IKIP( Jakarta), 1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar