Sabtu, 24 Desember 2011

Geofisika

Pengertian Geofisika
                   Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
                   Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll). Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi(laut).
                   Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon. Metode-metode geofisika Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya. Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini: Metode Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat Seismik, Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan frekuensi gelombang seismic, Densitas dan modulus elastisitas yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismic Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi yang berbeda Densitas Magnetik Variasi harga intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda Suseptibilitas atau remanen magnetic Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik
Polarisasi terinduksi Tegangan polarisasi atau resistivitas batuan sebagai fungsi dari frekuensi Kapasitansi listrik
Potensial diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi listrik
Radar  Waktu tiba perambatan gelombang radar Konstanta dielektrik.














OSEANOGRAFI BIOLOGI
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan γράφειν atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.
Ekologi , biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Dalam hal ini Oseanografi dibutuhkan pada bidang botani kelautan, diantaranya untuk:
·         Untuk Mempelajari ekosistem bawah laut
·         Untuk Berbagai penelitian tentang laut dan sekitarnya dll
Potensi alam Indonesia tak habis-habisnya menjadi sumber penghidupan dan pengetahuan manusia. Mulai dari tanaman hingga segala sesuatu yang berasal dari laut. Tujuh puluh persen dari wilayah Indonesiaadalah laut dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km. Hal ini menjadikan sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah dan sangat kaya. Salah satunya adalah terumbu karang. Terumbu karang ini merupakan potensi besar yang sekarang mulai terlupakan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang tidak peduli dengan kelestarian terumbu karang. Mereka sering memperjualbelikan terumbu karang, menangkap ikan dengan bom, bahkan mereka tidak segan-segan mengambil terumbu karang hanya untuk pembuatan rumah atau jalan. Padahal terumbu karang memiliki banyak fungsi yang vital bagi kehidupan biota laut. Terumbu karang merupakan rumah atau tempat berlindung berbagai biota laut seperti ikan, moluska, udang, echinodermata, dan rumput laut. Selain itu, terumbu karang ternyata dapat digunakan sebagai obat anti kanker, tumor, HIV AIDS dan penyakit-penyakit lainnya. Artinya, terumbu karang yang subur akan membuat kelestarian laut serta isinya tetap terjaga dengan baik.
Pengertian terumbu karang
http://2.bp.blogspot.com/_gY6XmPcPu4k/S5SeDl95nZI/AAAAAAAAABg/eAqh6B3iI9I/s320/Picture2.jpg
Sejak beberapa abad yang lalu dan bahkan sampai sekarang, kita menganggap karang adalah batu atau tumbuhan meskipun sesungguhnya mereka adalah sekumpulan hewan ( polip ). Dalam bentuk yang paling sederhana, karang bisa hanya terdiri dari sebuah polip yang mempunyai bentuk seperti tabung dengan mulut di bagian atas yang dikelilingi oleh tentakel. Pada beberapa jenis karang, individu polip ini mempunyai banyak bentuk kembar identik yang tersusun rapat membentuk formasi yang disebut koloni. Walaupun semua spesies karang dapat menggunakan sengatan tentakel untuk menangkap mangsanya, kebanyakan proporsi terbesar makanan karang tropis berasal dari simbiosis yang unik.
Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae. Kini, hampir 800 jenis karang yang tergolong kelompok scleractinia telah dideskripsikan. Beberapa terumbu karang terdiri dari kumpulan kecil karang-karang dan jenis-jenis biota lain yang berasosiasi dengannya, sedangkan yang lain dapat berupa struktur raksasa dengan lebar berkilo-kilo meter. Walaupun karang dapat mendominasi zona terumbu karang tertentu, namun organisme lainnya juga merupakan komponen yang penting dalam struktur terumbu karang. Gangguan badai, penambahan unsur hara, dan peningkatan sedimentasi dapat menyebabkan zona dominasi karang yang alami berubah menjadi alga. Jika alga mengganti bekas zona karang, hal ini merupakan tanda bahwa terumbu karang tersebut tidak sehat. Terumbu karang yang sehat merupakan tempat yang paling beragam dari semua ekosistem laut yang telah dikenal, dengan susunan bentuk kehidupan yang lebih besar dibandingkan dengan ekosistem lainnya di bumi.
Peta Lokasi Terumbu Karang Di Indonesia
http://4.bp.blogspot.com/_gY6XmPcPu4k/S5Sd3bvIPdI/AAAAAAAAABY/4XjCDQauPWI/s320/Picture1.png
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies.  Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat luas dan padanglamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 42.000 kilometer persegi atau sekitar 17% dari terumbu karang di dunia dan telah menempatkan peringkat terumbu karang terluas kedua setelah Australia.
Terumbu karang di Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan Jawa.Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan diIndonesia ialah terumbu karang tepi. Terumbu karang tepi ini dapat dijumpai sepanjang pesisir Sulawesi, Maluku, Barat dan Utara Papua, Madura, Bali, dan sejumlah pulau-pulau kecil di luar pesisir Barat dan Timur Sumatera. Tipe Patch reefs (terumbu karang yang mengumpul) paling baik terbentuk di wilayah Kepulauan Seribu, sedangkan terumbu karang penghalang paling baik terbentuk di sepanjang tepi Paparan Sunda, bagian Timur Kalimantan dan sekitar Kepulauan Togean (Sulawesi Tengah). Terdapat pula beberapa atol, contohnya ialah Taka Bone Rate diLaut Flores merupakan atol terbesar ketiga di dunia.

1 komentar:

  1. Gan, apa hidrologi, klimatologi dan meteorologi bisa disangkut-pautkan dengan cabang ilmu itu ??? :) postingan yang bermanfaat nih, visit juga ya www.ipb.ac.id

    BalasHapus