NAMA : I MADE GDE WIRABUANA
NIM : 451410008
KELAS/ANGKATAN : GEOGRAFI
C / 2010
TUGAS : EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
A. Siklus
Nitrogen
Siklus Nitrogen merupakan suatu siklus di mana terdiri dari
tahap – tahapan yang memerlukan energi dan sumber lain seperti sinar matahari, yang
mana nitrogen berasal dari suatu endapan laut dangkal atau dari suatu letusan
gunung berapi. Di mana tahap pertama yaitu protoplasma yang di uraikan dari
bentuk organik menjadi bentuk anorganik oleh suatu bakteri pengurai
(decomposer). Sehingga tahap – tahapan
yang memberikan energi ke organisme pengurai menggunakan asam amino, sedangkan
nitrogen yang memasuki udara oleh suatu kegiatan bakteri pengurai nitrogen yang
di kembalikan kembali ke dalam siklus melalui kegiatan bakkteri pengikat
nitrogen atau alga melalui proses elektrifikasi atau halilintar di mana proses
alam biologis atau abiotik yang mampu mengubah nitrogen di udara menjadi
anomia. Tahap berikutnya nitrit yang mana bakteri nitrifikasi seperti
nitrosomonas mengoksidasi anomium dan
anomia yang mampu mengubah menjadi nitrit yang sangat penting karena nitrit
merupakan racun bagi kehidupan tanaman. Sedangkan pada tahap nitrat digunakan
sebagai energi untuk organisme – organisme yang melakukan pemecahan dan kembali
memerlukan energi dari sumber lain seperti bahan organik dan matahari.
B. Siklus
Fosfor
Siklus Fosfor merupakan suatu proses yang tidak pernah
berhenti mengenai perjalanan fosfor dari lingkungan abiotik hingga di
manfaaatkan dalam proses biologis. Di mana fosfor merupakan suatu bagian dari
protoplasma yang penting, cenderung beredar, senyawa – senyawa organik terurai
dan menghasilkan fosfat yang kembali tersedia untuk tumbuh – tumbuhan. Dalam
hal ini sumber fosfat merupakan batuan dan endapan yang terbentukpada zaman
geologis, di mana batuan tersebut secara benrangsur – angsur terkikis,
melepaskan fosfat ke dalam ekosistem, tetapi banyak fosfat terlepas kedalam
lautan dan kemudian di endapkan di sedimen – sedimen perairan dangkal dan
sebagian lagi sedimen menghilang ke perairan dalam.
C. Siklus
Karbon
Siklus Karbon merupakan salah satu unsur yang cukup banyak
atau kurang lebih 0,03% yang dapat dijumpai di ekosistem kita setelah unsur
nitrogen di atmosfer. Dimana siklus ini juga adalah salah satu siklus
biogeokimia yang terjadi pertukaran atau perpindahan karbon antara bidang –
bidang biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer. Senyawa karbon banyak juga
dijumpai pada endapan batuan dalam air, dimana karbon dapat memasuki tubuh
makhluk hidup secara kimiawi misalnya melalui proses fotosintesis yang
menghasilkan energi yang tersimpan pada tubuh tumbuhan dalam bentuk makanan,
dari bentuk bahan makanan akan di pindahkan melalui rantai makanan mengikuti
pola siklus dan aliran energi. Sehingga karbon di keluarkan dari tubuh makhluk
hidup melalui proses respirasi dan sebagian akan kembali keatmosfer yang di
gunalkan dalam proses fotosintesis.
D. Siklus
Oksigen
Siklus oksigen merupakan suatu proses pertukaran oksigen di
bumi ini yang berlangsung secara terus – menerus tidak ada habisnya. Dimana
oksigen adalah gas yang dibutuhkan makhluk hidup seperti misalnya manusia
bernafas menghirup oksigen yang ada di udara selanjutnya masuk kedalam sistem
pernafasan. Siklus oksigen terjadi karena semua makhluk hidup membutuhkan
oksigen untuk kelangsungan hidupnya dan jika kita sudah mengetahui adanya
siklus oksigen maka diharapkan tidak mengganggu ekosistem lingkungan yang dapat
mengacaukan siklus oksigen. Fungsi oksigen dalam siklus biogeokimia sangat
terkait dengan siklus karbon terutama dalam proses fotosintesis dan respirasi.
E. Siklus
karbon dioksida
Siklus Karbon dioksida merupakan suatu siklus biogeokimia
dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer
bumi. Sehingga karbon dioksida atau CO2 berasal dari kegiatan
industri dari hasil pembakaran bahan bakar fosil dan sebagian kecil berasal
dari penggunaan lahan pertanian. Kebanyakan dari karbon dioksida ( CO2 )
yang berlalu dengan cepat ke dalam laut dan kemudian di simpan dalam bentuk
karbonat. Sehingga kandungan CO2 sangat rendah di bandingkan dengan
O2, menyebabkan evolusi kehidupan menunjukkan bahwa kehidupan mulai
di atas bumi ini dua milion tahun lalu yang mana atmosfer hanya terdiri dari
bahan – bahan vulkanik. Dari gas – gas yang terkandung CO2 tetapi
hanya sedikit oksigen dan kehidupan pertama adalah anaerobic. Di mana
penumpukan oksigen dan penurunan CO2 di akibatkan oleh produksi rata
– ratanya sedikit sehingga melampaui respirasi. Dari pembentukan senyawa
nitrogen yang di reduksi dan produksi hydrogen dari air dan pelariannya dari
atmosfer ke ruang angkasa membantu pengumpulan oksigen. Jadi tumbuh – tumbuhan
meningkat laju di mana proses fotosintesis untuk meningkatkan kandungan oksigen
dan menurunkan kandungan CO2 di atmosfer.
F. Siklus
Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan suatu siklus yang terjadi akibat
air laut menguap terangkat ke atmosfer yang membentuk titik awan yang nantinya
mengumpul menjadi awan, yang kemudian awan bergerak atau mengalami perpindahan
yang didesak oleh angin yang nantinya awan mengumpul menjadi banyak di atmosfer
sehingga awan mengalami kejenuhan dan akan turun sebagai hujan atau salju yang
jatuh di atas permukaaan bumi, sehingga air atau salju tersebut mengalami atau
terjadi limpasan di daerah permukaan bumi dan sebagiannya lagi terinfiltrasi
yang di butuhkan oleh tanah yang jika air tanah terpenuhi atau mengalami
kejenuhan keluar kembali yang di sebut dengan perkolasi yang nantinya air
tersebut akan mengalir ke arah sungai baik di atas permukaan bumi maupun dari
air tanah itu sendiri, dan air dari sungai akan mengalir atau tertampung
nantinya di laut dan di laut itu lagi akan mengalami penguapan kembali.
G. Siklus
Sedimen
Siklus
Sedimen merupakan suatu siklus yang terjadi dengan terkikisnya suatu batuan
yang sudah terbentuk di permukaan bumi, yang kemudian mengalami pelapukan, baik
pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologis. Di mana sedimen
merupakan suatu material hasil erosi yang di sebabkan oleh tenaga angin, air
aliran dan proses pelapukan batuan. Yang mana semua batuan mengalami ketiga
pelapukan, di mana pelapukan fisika merupakan suatu perubahan yang di sebabkan
terjadi perbedaan suhu dari panas ke dingin yang akan membuat batuan mengalami
perubahan, dari batuan yang megalami panasnya sinar matahari, kemudian batuan tersebut terkena air hujan yang
nantinya menyebabkan rekahan – rekahan pada batuan yang berkembang sebagai
proses fisika, sehingga dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih
kecil lagi. Selanjutnya proses pelapukan kimia adalah suatu proses pelapukan
yang terjadi ketika mineral atau material teraltirasi atau larut. Di mana
batuan mengalami erosi, material – materialnya terbawa dan terpindahkan bersama
air, angin atau gletser kecekungan sedimen tempat di mana material itu
terakumulasi dan akan terendapkan. Sehingga jarak yang di tempuh oleh material
serta kekuatan arus yang membawanya yang menentukan bentuk untuk material
klastik. Semakin jauh jarak yang di tempuh material klastik maka semakin
memudar bentuk material klastik tersebut. Seperti halnya pelapukan batuan yang
di sebabkan oleh beberapa jenis larutan kimia seperti larutan HCl yang bereaksi
dengan batuan gamping. Sedangkan pelapukan biologi merupakan suatu pelapukan
batuan yang di sebabkan karena adanya
suatu gangguan mikroganisme ataupun tumbuhan yang mana akar tumbuhan yang besar
mampu membuat rekahan – rekahan pada
batuan yang nantinya membuat batuan pecah menjadi bagian – bagian yang lebih
kecil. Sehingga mudah untuk berpindah tempat yang dapat di pindah melalui empat
akibat antara lain, akibat gravitasi, akibat air, akibat angin dan akibat
gletseir. Yang akan mengendap di cekungan – cekungan permukaan tanah, danau,
atau laut yang mengandung senyawa – senyawa organik ataupun anorganik. Sehingga
proses sedimen menyebabkan terjadinya perubahan bentuk lahan dan bukit – bukit
hasil sedimentasi yang nantinya akan kembali pada proses siklus sedimen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar