Selasa, 06 November 2012

ekologi

NAMA                            :    I MADE GDE WIRABUANA
NIM                                :    451410008
KELAS/ANGKATAN   :    GEOGRAFI C / 2010
TUGAS                           :    EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN


A.  Siklus Nitrogen
          Siklus Nitrogen merupakan suatu siklus di mana terdiri dari tahap – tahapan yang memerlukan energi dan sumber lain seperti sinar matahari, yang mana nitrogen berasal dari suatu endapan laut dangkal atau dari suatu letusan gunung berapi. Di mana tahap pertama yaitu protoplasma yang di uraikan dari bentuk organik menjadi bentuk anorganik oleh suatu bakteri pengurai (decomposer).  Sehingga tahap – tahapan yang memberikan energi ke organisme pengurai menggunakan asam amino, sedangkan nitrogen yang memasuki udara oleh suatu kegiatan bakteri pengurai nitrogen yang di kembalikan kembali ke dalam siklus melalui kegiatan bakkteri pengikat nitrogen atau alga melalui proses elektrifikasi atau halilintar di mana proses alam biologis atau abiotik yang mampu mengubah nitrogen di udara menjadi anomia. Tahap berikutnya nitrit yang mana bakteri nitrifikasi seperti nitrosomonas  mengoksidasi anomium dan anomia yang mampu mengubah menjadi nitrit yang sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman. Sedangkan pada tahap nitrat digunakan sebagai energi untuk organisme – organisme yang melakukan pemecahan dan kembali memerlukan energi dari sumber lain seperti bahan organik dan matahari.
B.  Siklus Fosfor
          Siklus Fosfor merupakan suatu proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan fosfor dari lingkungan abiotik hingga di manfaaatkan dalam proses biologis. Di mana fosfor merupakan suatu bagian dari protoplasma yang penting, cenderung beredar, senyawa – senyawa organik terurai dan menghasilkan fosfat yang kembali tersedia untuk tumbuh – tumbuhan. Dalam hal ini sumber fosfat merupakan batuan dan endapan yang terbentukpada zaman geologis, di mana batuan tersebut secara benrangsur – angsur terkikis, melepaskan fosfat ke dalam ekosistem, tetapi banyak fosfat terlepas kedalam lautan dan kemudian di endapkan di sedimen – sedimen perairan dangkal dan sebagian lagi sedimen menghilang ke perairan dalam.
C.  Siklus Karbon
          Siklus Karbon merupakan salah satu unsur yang cukup banyak atau kurang lebih 0,03% yang dapat dijumpai di ekosistem kita setelah unsur nitrogen di atmosfer. Dimana siklus ini juga adalah salah satu siklus biogeokimia yang terjadi pertukaran atau perpindahan karbon antara bidang – bidang biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer. Senyawa karbon banyak juga dijumpai pada endapan batuan dalam air, dimana karbon dapat memasuki tubuh makhluk hidup secara kimiawi misalnya melalui proses fotosintesis yang menghasilkan energi yang tersimpan pada tubuh tumbuhan dalam bentuk makanan, dari bentuk bahan makanan akan di pindahkan melalui rantai makanan mengikuti pola siklus dan aliran energi. Sehingga karbon di keluarkan dari tubuh makhluk hidup melalui proses respirasi dan sebagian akan kembali keatmosfer yang di gunalkan dalam proses fotosintesis.
D.  Siklus Oksigen
          Siklus oksigen merupakan suatu proses pertukaran oksigen di bumi ini yang berlangsung secara terus – menerus tidak ada habisnya. Dimana oksigen adalah gas yang dibutuhkan makhluk hidup seperti misalnya manusia bernafas menghirup oksigen yang ada di udara selanjutnya masuk kedalam sistem pernafasan. Siklus oksigen terjadi karena semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya dan jika kita sudah mengetahui adanya siklus oksigen maka diharapkan tidak mengganggu ekosistem lingkungan yang dapat mengacaukan siklus oksigen. Fungsi oksigen dalam siklus biogeokimia sangat terkait dengan siklus karbon terutama dalam proses fotosintesis dan respirasi.
E.   Siklus karbon dioksida
          Siklus Karbon dioksida merupakan suatu siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Sehingga karbon dioksida atau CO2 berasal dari kegiatan industri dari hasil pembakaran bahan bakar fosil dan sebagian kecil berasal dari penggunaan lahan pertanian. Kebanyakan dari karbon dioksida ( CO2 ) yang berlalu dengan cepat ke dalam laut dan kemudian di simpan dalam bentuk karbonat. Sehingga kandungan CO2 sangat rendah di bandingkan dengan O2, menyebabkan evolusi kehidupan menunjukkan bahwa kehidupan mulai di atas bumi ini dua milion tahun lalu yang mana atmosfer hanya terdiri dari bahan – bahan vulkanik. Dari gas – gas yang terkandung CO2 tetapi hanya sedikit oksigen dan kehidupan pertama adalah anaerobic. Di mana penumpukan oksigen dan penurunan CO2 di akibatkan oleh produksi rata – ratanya sedikit sehingga melampaui respirasi. Dari pembentukan senyawa nitrogen yang di reduksi dan produksi hydrogen dari air dan pelariannya dari atmosfer ke ruang angkasa membantu pengumpulan oksigen. Jadi tumbuh – tumbuhan meningkat laju di mana proses fotosintesis untuk meningkatkan kandungan oksigen dan menurunkan kandungan CO2 di atmosfer.
F.   Siklus Hidrologi
          Siklus hidrologi merupakan suatu siklus yang terjadi akibat air laut menguap terangkat ke atmosfer yang membentuk titik awan yang nantinya mengumpul menjadi awan, yang kemudian awan bergerak atau mengalami perpindahan yang didesak oleh angin yang nantinya awan mengumpul menjadi banyak di atmosfer sehingga awan mengalami kejenuhan dan akan turun sebagai hujan atau salju yang jatuh di atas permukaaan bumi, sehingga air atau salju tersebut mengalami atau terjadi limpasan di daerah permukaan bumi dan sebagiannya lagi terinfiltrasi yang di butuhkan oleh tanah yang jika air tanah terpenuhi atau mengalami kejenuhan keluar kembali yang di sebut dengan perkolasi yang nantinya air tersebut akan mengalir ke arah sungai baik di atas permukaan bumi maupun dari air tanah itu sendiri, dan air dari sungai akan mengalir atau tertampung nantinya di laut dan di laut itu lagi akan mengalami penguapan kembali.


G.  Siklus Sedimen
          Siklus Sedimen merupakan suatu siklus yang terjadi dengan terkikisnya suatu batuan yang sudah terbentuk di permukaan bumi, yang kemudian mengalami pelapukan, baik pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologis. Di mana sedimen merupakan suatu material hasil erosi yang di sebabkan oleh tenaga angin, air aliran dan proses pelapukan batuan. Yang mana semua batuan mengalami ketiga pelapukan, di mana pelapukan fisika merupakan suatu perubahan yang di sebabkan terjadi perbedaan suhu dari panas ke dingin yang akan membuat batuan mengalami perubahan, dari batuan yang megalami panasnya sinar matahari, kemudian  batuan tersebut terkena air hujan yang nantinya menyebabkan rekahan – rekahan pada batuan yang berkembang sebagai proses fisika, sehingga dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Selanjutnya proses pelapukan kimia adalah suatu proses pelapukan yang terjadi ketika mineral atau material teraltirasi atau larut. Di mana batuan mengalami erosi, material – materialnya terbawa dan terpindahkan bersama air, angin atau gletser kecekungan sedimen tempat di mana material itu terakumulasi dan akan terendapkan. Sehingga jarak yang di tempuh oleh material serta kekuatan arus yang membawanya yang menentukan bentuk untuk material klastik. Semakin jauh jarak yang di tempuh material klastik maka semakin memudar bentuk material klastik tersebut. Seperti halnya pelapukan batuan yang di sebabkan oleh beberapa jenis larutan kimia seperti larutan HCl yang bereaksi dengan batuan gamping. Sedangkan pelapukan biologi merupakan suatu pelapukan batuan  yang di sebabkan karena adanya suatu gangguan mikroganisme ataupun tumbuhan yang mana akar tumbuhan yang besar mampu membuat rekahan – rekahan  pada batuan yang nantinya membuat batuan pecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Sehingga mudah untuk berpindah tempat yang dapat di pindah melalui empat akibat antara lain, akibat gravitasi, akibat air, akibat angin dan akibat gletseir. Yang akan mengendap di cekungan – cekungan permukaan tanah, danau, atau laut yang mengandung senyawa – senyawa organik ataupun anorganik. Sehingga proses sedimen menyebabkan terjadinya perubahan bentuk lahan dan bukit – bukit hasil sedimentasi yang nantinya akan kembali pada proses siklus sedimen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar