Senin, 02 Januari 2012

Praktikum kartografi Acara VI


ACARA VI
MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA

I.              Tujuan Praktikum
          Setelah melakukan acara ini, praktikan diharapkan :
a.         Mahasiswa mengetahui cara-cara dalam memperbesar dan memperkecil peta
b.        Mahasiswa dapat memiliki skill dalam memperbesar dan memperkecil peta dengan metode grid
c.         Mahasiswa dapat mengubah skala peta setelah peta diperbesar dan diperkecil

II.           Alat dan Bahan
a.       Alat
-          Alat tulis menulis ( pulpen, mistar, pensil )
-          Spidol warna ( snowman ukuran F atau M )
b.        Bahan
-          Peta RBI / Tematik
-          Kertas Transparan / kertas kalkir
-     Kertas grfik / millimeter

III.        Prosedur Kerja
a.         Siapkanlah Peta RBI dan atau Peta Tematik
b.        Tentukanlah daerah yang akan diperbesar dan diperkecil dengan luasan tertentu
c.         Gambarlah daerah yang telah anda tentukan tersebut pada kertas kalkir
d.        Gambar kembali daerah tersebut pada kertas grafik. Kemudian bingkailah daerah tersebut dengan grid berukuran 1 × 1 cm.
e.         Berilah simbol pada bagian luar grid horizontal dan vertical ( seperti papan catur )
f.         Untuk memperbesar peta ( misalnya 2 kali ), maka buatlah grid dikertas grfik dengan ukuran 2 kali lipat dari ukuran semulah dan berilah simbol.
g.        Semua daerah yang tergambar disetiap grid digambar sesuai kedudukannya.
h.        Lakukan langkah yang sama untuk memperkecil peta.
i.          Setelah selesai diubah ukurannya, buatlah keterangan lengkap / komponen-komponen terhadap gambar tersebut.
IV.        Kajian Teori
Pembuatan Peta
          Pada prinsipnya, peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu atau skala. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam dan budaya.
Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati kenampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Peta tak ubahnya seperti denah. Perbedaannya adalah peta menggambarkan tempat yang lebih luas. Selain itu peta harus dibuat dengan perbandingan tertentu. Perbandingan inilah yang disebut dengan skala. Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Agar suatu peta mudah dipahami, umumnya sebuah peta dilengkapi dengan simbol-simbol yang dapat membantu pembaca peta memahami dan membaca peta tersebut. Contoh dari simbol-simbol tersebut antara lain :
Berdasarkan isi data yang disajikan, peta dibagi menjadi dua, salah satunya adalah peta Rupa Bumi (RBI).
Peta Rupa Bumi secara umum merupakan peta yang menggambarkan semua unsur topografi permukaan bumi, baik kenampakan unsur alamiah atau kenampakan unsur buatan manusia. Kenampakan unsur alamiah yang dimaksud misalnya seperti sungai, bukit, lembah, danau dan lain-lain. Sedangkan unsur buatan manusia yang dimaksud misalnya jalan, kampung, pemukiman, kantor, pasar, dan lain-lain. Peta rupa bumi pada dasarnya berfungsi sebagai peta referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik atau peta lainnya.
          Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:
a.         menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b.        membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c.         mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d.        membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e.         menempatkan simbol pada peta dasar,
f.         membuat legenda (keterangan), dan
g.        melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.
          Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah.

          Memperbesar peta adalah membuat peta lebih besar dari peta asli dengan perbandingan tertentu. Sedangkan memperkecil peta adalah membuat peta lebih kecil dari peta asli dengan perbandingan tertentu. Memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan alat mesin fotocopy dan pantograf.
Kita juga dapat memperbesar dan memperkecil peta dengan cara sederhana, yaitu dengan menggambar langsung dari gambar asli dengan bantuan garis kotak-kotak. Caranya hampir sama dengan teknik kotak. Hanya saja dalam membuat petak pada kertas dibuat lebih besar atau lebih kecil ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Jika ingin diperbesar dua kali, maka kotak diperbesar ukurannya dua kali juga. Jika ingin diperkecil dua kali, maka kotak juga diperkecil ukurannya dua kali.
Memperbesar dan Memperkecil peta
          Setelah kamu memahami langkah-langkah dalam membuat peta, jenis- jenis simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta. Langkah – langkah untuk memperbesar peta sama halnya dengan memperkecil peta, hanya tinggal kebalikannya. Lengkah-langkah yang kamu lakukan, sebagai berikut.
a.              Menggunakan grid
          Memperbesar dan atau memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis- garis koordinat yaitu dengan memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis bujur.
          Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
1.        Menentukan daerah yang akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Jawa, diketahui peta asli skala 1 : 15.000.000 berukuran 40 × 30 cm.
2.        Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar:
a.    Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar 2 kali dan ukuran peta diperbesar 2 kali menjadi 80 × 60 cm.
b.    Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil ½ kali dan ukuran peta diperkecil ½ kali menjadi 20 × 15 cm.
3.        Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antargaris disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan. Misalnya jika peta asli berukuran petaknya 4 × 4 cm maka peta yang baru 8 × 8 cm jika diperbesar, menjadi 2 × 2 cm jika diperkecil.
4.        Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
5.        Meniru pola garis yang membentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli.
   Setelah tiruan gambar daerah pada peta selesai dilakukan, tahap terakhir ialah melengkapi bagian-bagian (komponen-komponen) peta pada gambar yang baru.
Contoh:
          Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi1 : 50.000.



b.             Fotocopy
          Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat tidak ada masalah, karena panjang garis atau tongkat mengikuti perubahan. Peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum di fotocopy.
Contoh:  Mengubah skala angka ke skala garis
Skala 1 : 100.000 menjadi
0                    1                2                 3               4                  5 km
0          1       2       3       4       5       6       7       8       9       10

Artinya, jarak 10 cm di peta mewakili jarak 5 km di lapangan.
c.              Pantograph
          Selain dengan memperbesar grid dan fotokopi, untuk memperbesar    peta Anda dapat menggunakan pantograf. Pantograf adalah alat untuk          memperbesar dan memperkecil peta.
-               Memperkecil Peta
          Untuk  memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta, yaitu :
-               Memperkecil Grid (Sistem Karvak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
-               Buat grid pada peta yang akan diperkecil.
-               Buat grid yang lebih kecil pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, dan pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
-               Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
-               Mengubah skala sesuai dengan rencana perkecilan.
Contoh:
Peta berskala 1:100.000 akan diperkecil 2 kali, maka skalanya menjadi 1:200.000
-               Memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil peta.
-               Menggunakan pantograf.
Berikut ini disajikan gambar sketsa dari pantograf:
          Pantograf dapat dipakai untuk memperbesar atau memperkecil skala peta. Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaranb genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.
          Rumus yang digunakan dalam penggunaan pantograf adalah sebagai berikut:
h22rumus
          Cara memperbesar dan memperkecil peta menggunakan pantograf yakni peta yang akan diperbesar diletakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian (dijiplak) gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.  

Membuat Peta Dengan Alat Bantu Sederhana
          Proses penerapan pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana. Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, dan kemudian dilajutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas megnetik dan pita ukur, yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey). Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatanpeta dengan alat bantu meteran dan kompas:
1.    Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetik) dan jarak.
2.    Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah luas.
3.    Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur dari logam tipis yang dapat digulung, misalnya pita ukur sepanjang 50 meter.
4.    Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis.

V.           Hasil dan Pembahasan
a.         Hasil
-        Perkecilan peta ukuran 0,5 x 0,5












-        Pembesaran Peta ukuran 2 × 2




















b.             Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, perbesaran dan perkecilan peta ini menggunakan metode Grid. Metode Grid merupakan metode sederhana yang digunakan untuk memperbesar dan memperkecil peta. Cara atau metode grid adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukkan posisi lintang dan bujur. Grid adalah seperangkat garis atau tanda lainnya yang menunjukkan jarak linear dalam satu centimeter atau disebut sistem kotak-kotak.
Pada praktikum ini, digunakan peta RBI Lemito sebagai sumber dalam mengambil titik-titik atau tempat-tempat yang ingin diperbesar ataupun diperkecil. Titik atau daerah yang diambil berupa sungai, jalan dan garis kontur. Titik tersebut diperbesar dan diperkecil menggunakan metode grid atau sistem kotak-kotak. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan mudah untuk dilakukan.
Setelah menentukan daerah yang akan diperbesar dan diperkecil, kemudian membuat grid dikertas gambar dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Daerah yang telah ditentukan kemudian digambar peta tersebut di atas kertas gambar dengan skala 1:50.000 kemudian dipindahkan di ke kertas grafik dengan skala 1:100.000 (diperkecil) dan skala 1:25.000 (diperbesar).

1.             Memperbesar Peta
Dari hasil praktikum diperoleh perbesaran peta yakni membuat peta menjadi ukuran lebih besar dari ukuran sebelumnya yang telah ada. Manfaat dari memperbesar peta yaitu untuk menampakkan suatu daerah secara terperinci dan objek yang ada menjadi lebih jelas. Dalam pembesaran peta pada saat praktikum, menggunakan metode grid atau biasa disebut dengan kotak-kotak. Untuk perbesaran peta pada saat praktikum, menggunakan perbandingan 2 kali perbesaran menjadi ukuran 2 cm x 2 cm atau dalam artiannya membuat peta dengan skala 1:25.000, dari skala asli atau skala yang sebenarnya adalah 1:50.000. Sehingganya didapatkan bahwa 2 kali perbesaran  dari peta menjadi 1:50.000 ÷ 2 = 1:25.000. Begitupun apabila ingin diperbesar 3 kali atau 4 kali maka perbandingan skala peta dibagi 3 atau 4, sehingganya ukuran dari grid atau kotak-kotak akan lebih besar dari ukuran semulanya.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pembesaran peta yang dilakukan yakni untuk membuat objek atau kenampakan suatu daerah menjadi lebih jelas tanpa mengubah kedudukan yang sesuai dengan kedudukan atau posisi asli sebenarnya dari objek tersebut.
Seperti yang telah kita ketahui dalam pelaksanaan praktikum, pembesaran peta tidak untuk mengubah posisi atau kedudukan yang ada pada peta sebenarnya, akan tetapi hanya memperjelas objek pada peta tersebut. Begitu juga dengan warna, warna yang digunakan sesuai dengan warna yang telah disepakati. Namun, dalam pembesaran peta akan terjadi distorsi yang sangat besar dimana distorsi merupakan suatu kesalahan dalam pembacaan peta tersebut. Oleh karena itu, distorsi ini sedemikian mungkin diperkecil.

2.             Memperkecil Peta
Dari hasil praktikum yang dilakukan  Memperkecil peta yakni membuat peta lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Manfaat dari memperkecil peta ini yakni untuk menggambarkan objek secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam memperkecil peta pada praktikum ini sama halnya dengan metode yang digunakan dalam pembesaran peta, yaitu dengan menggunakan metode grid atau sistem kotak-kotak. Hanya saja dalam memperkecil peta, ukuran grid lebih kecil daripada ukuran pada peta-peta yang telah digambar sebelumnya (1 cm x 1 cm dan 2 cm x 2 cm), yakni ukurannya menjadi lebih kecil yaitu 0,5 cm x 0,5 cm. Perkecilan ini menggunakan perbandingan 2 kali perkecilan dari perbandingan peta, sehingga 1:50.000 x 2 sehingga menjadi 1:100.000 dan jumlah kotak yang dibuat menjadi lebih kecil dari ukuran sebenarnya.
Perkecilan peta ini membuat ukuran pada peta lebih kecil sementara daerah atau tempat yang ada tetap, tetapi hanya ukurannya yang lebih kecil dapat menampakkan area yang lebih luas. Perkecilan peta harusl sesuai dengan kenampakan asli dari peta yang telah kita amati.

VI.        Kesimpulan dan Saran
a.       Kesimpulan
       Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukkan, dapat disimpulkan bahwa:
1.         Memperbesar dan memperkecil peta merupakan suatu proses dalam mengubah ukuran suatu peta baik dari ukuran besar diubah menjadi kecil atau sebaliknya, dari kondisi aslinya dengan perbandingan tertentu.
2.         Pada perbesaran peta akan terjadi distorsi yang lebih besar dari pada perkecilan peta, sehingganya perlu dalam mengetahui dan memahami gambaran peta tersebut.
3.         Dalam memperbesar atau memperkecil peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya cara yang sederhana dalam proses tersebut yakni dengan menggunakan metode grid atau kotak-kotak.
b.      Saran
        Dalam melakukan praktikum diharapkan kepada praktikan agar mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan agar nantinya kita tidak kebingungan dalam melakukan praktikum. Selain itu pula, kita akan memperoleh data yang lebih actual seperti apa yang kita harapkan bersama.






Daftar Pustaka
Bakosurtanal. 2010.http:// go.id/bakosurtanal/peta-tematik.html (diakses Sabtu, 23 Desember 2011)


Widadisoprabu.2010. http://blogspot.com/search/label/gariskontur.html (diakses Sabtu, 23 Desember 2011)

Ormeling, Farjan dan Kraak, Menno-Jan. 2002. Kartografi Visualisasi Data Geospasial Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Sune, Nawir dan Yusuf, Daud. 2011. Modul Praktikum Kartografi. UNG Press : Gorontalo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar