Jumat, 06 Januari 2012

praktikum kartografi Acara V


ACARA V
REPRESENTASI PERMUKAAN BUMI ( PEMBUATAN PROFIL )

I.         Tujuan Praktikum
       Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan praktikan mampu :
a.       Mahasiswa memiliki kemampuan dalam membuat profil permukan bumi
b.      Mahasiswa mendapatkan pemahaman mengenai relief dari pembuatan profil di atas
II.      Alat dan Bahan
a.       Alat
-     Alat tulis menulis ( pulpen, mistar )
-     Spidol warna ( snowman ukuran F atau M )
b.      Bahan
-     Peta RBI
-     Kertas gambar
-     Kertas grafik / kertas milimeter
-     Kertas kalkir
III.   Prosedur Kerja
a.       Amatilah peta RBI
b.      Tentukanlah lokasi atau daerah yang akan dibuat profilnya pada peta RBI yang ada ( diusahakan daerah yang memiliki keragaman topografi) dengan kontur tertutup
c.       Gambarlah lokasi terpilih pada kertas kalkir
d.      Gambar kembali lokasi pada kertas grafik untuk memudahkan kita dalam membuat profil
e.       Dari gambar lokasi di kertas grafik, tariklah garis melintang memotong seluruh garis kontur tertutup tersebut
f.       Berilah simbol di kedua sisi kontur paling luar ( seperti simbol A dan B )
g.      Berilah tanda pada setiap garis melintang yang memotong garis kontur . setiap tanda / titik berarti mewakili satu ketinggian
h.      Buatlah garis koordinat x dan y di bawah gambar yang ada pada kertas grafik
i.        Garis x atau garis horizontal, mewakili jarak. Sedangkan garis y atau vertical mewakili ketinggian
j.        Dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, berilah nilai garis y untuk ketinggian. ( dengarkan perintah untuk penentuan nilai dan perhitungannya )
k.      Titik hasil dari perpotongan seperti pada poin g, kemudian di sejajarkan dengan nilai ketinggian pada garis y
l.        Setelah semua titik tersejajarkan, selanjutnya hubungkan semua titik pada koordinat x dan y tersebut sehingga membentuk profil permukaan bumi dari lokasi / daerah kontur tertutup yang diambil
IV.   Kajian Teori
1.         Topografi / Relief Muka Bumi
       Topografi (dari topos τόπος Yunani, "tempat", dan graphō γράφω, "menulis") adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan fitur atau orang-orang dari planet, bulan, dan asteroid. Hal ini juga gambaran bentuk permukaan tersebut dan fitur (terutama penggambaran pada  peta). Seperti pada gambar di bawah ini :


 










       Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.
Teknik topografi
Survei secara langsung
       Survei membantu studi topografi secara lebih akurat suatu permukaan secara tiga dimensi, jarak, ketinggian, dan sudut dengan memanfaatkan berbagai instrumen topografi. Meski penginderaan jarak jauh sudah sangat maju, survei secara langsung masih menjadi cara untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap dan akurat mengenai keadaan suatu lahan.
Penginderaan jarak jauh
       Penginderaan jarak jauh adalah studi mengenai pengumpulan data bumi dari jarak yang jauh dari area yang dipelajari. Penginderaan jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan satelit, radar, radar inframerah, seismogram, sonar, dan lain-lain.
2.         Profil Peta
       Dalam peta topografi dan peta – peta umum yang serba guna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat penting. Karena dapat memberikan gambaran lebih tepat tentang bentuk bumi tersebut. Profil peta merupakan suatu interpretasi dari kenampakan sebenarnya topografi suatau daerah di permukaan bumi dalam sebuah peta. Relief muka bumi dapat di gambarkan dengan berbagai bentuk/simbol, kontur, warna ketinggian, ataupun bayangan gunung.


 











Gambar 1 pembuatan Profil dengan memanfaatkan garis kontur

a.         Kontur
Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.
Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi). Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
b.        Interval kontur
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil. Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
c.         Titik tinggi
Titik tinggi merupakan titik pada permukaan bumi yang mempunyai harga ketinggian di atas suatu acuan tertentu. Titik tinggi merupakan salah satu cara penyajian ketinggian yang paling akurat di bandingkan dengan cara lainnya. Oleh karena itu, titik ini umumnya di gunakan untuk menandai puncak gunung/titik tertinggi suatu puncak tertentu, titik terendah suatu cekungan dan lain-lain
d.        Warna ketinggian
Warna ketinggian, Selain dengan menggunakan kontur, relief permukaan bumi dapat pula di sajikan dalam bentuk warna. Caranya adalah dengan member warna khusus untuk tiap interval kontur tertentu, sehingga setiap interval kontur tersebut memiliki warna yang berlainan. Warna-warna yang di gunakan pada umumnya di pilih warna-warna tertentu secara berurutan, misalnya dari warna terang ke gelap.
e.         Bayangan gunung
Bayangan gunung, Penyajian ketinggian dengan cara-cara di atas ada kalanya masih sulit untuk di baca, sehingga untuk membantu pemecahan permasalahan tersebut di cari alternative lain, yaitu dengan menambah bayangan gunung. Dengan adanya penambahan bayangan tersebut diharapkan dapat membantu pengguna dalam membaca bentuk-bentuk topografi yang menonjol, seperti perbukitan/gunung, serta daerah cekungan.

V.      Hasil dan Pembahasan
a.         Hasil
Daerah, buidu kamengaan dengan skala 1 : 50.000


 


















Keterangan :
-     Mencari Kontur Inerval (Ci)
Ci = 1/2000 x skala
     = 1/2000x 50000
     = 25 mdpl = 2500 Cm
-     Mencari Perbandingan H : V
Diketahui : jarak  A ke B = 8 Cm
b.        Pembahasan
      Pada praktikum acara 5 dengan judul “ Representasi permukaan bumi (Pembuatan profil ) “ langkah pertama yang kami lakukan yaitu menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat profilnya pada peta RBI yang ada, pada langkah kerja ini kami menentukan lokasinya di usahakan daerah yang memiliki keraggaman topografi dengan kontur yang tertutup. Kami memilih salah satu daerah yang ada pada peta RBI dengan skala 1 : 50000.
      Selain menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kita juga perlu mengetahui terlebih dahulu tentang profil peta. Profil peta merupakan suatu interpretasi dari kenampakan sebenarnya topografi suatu daerah dipermukaan bumi dalam suatu peta. Dalam peta topografi dan peta – peta umum yang serba guna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat penting. Karena dapat memberikan gambararan lebih tepat tentang bentuk bumi tersebut.
      Kemudian kami menggambar daerah tersebut itu dikertas transparan, fungsi kami menggambar di kertas transparan tersebut agar kami bisa mengambar kembali pada kertas grafik.
      Setelah lokasi tersebut kami gambar di kertas grafik, kami menggaris secar horizontal atau melintang memotong garis kontur yang tertutupdan diberi simbol pada kedua sisi paling luar dengan simbol A dan B. Setelah itu kami memberi tanda pada setiap garis melintang yang memotong garis kontur diseluruh garis kontur yang tertutup. Artinya setiap tanda yang kami berikan harus bertepatan garis yang melintang dan garis kontur yang ada, seperti mnembentuk sebuah sudut. setiap tanda yang kami berikan mewakili satu ketinggian.
      Pada saat melakukan praktikum, langkah awal yang dilakukan adalah mengamati peta RBI yang telah disediakan sebelum praktikum. Dimana peta RBI yang kami teliti adalah peta RBI kec. Atinggola. Setelah mengamati peta tersebut selanjutnya menentukan lokasi atau daerah yang akan dibuat profilnya pada peta RBI tersebut dengan kontur tertutup. Daerah yang kami pilih adalah daerah buidu kamengaan karena derah ini memiliki kontur yang tertutup.
      Kemudian langkah selanjutnya yang kami lakukan yaitu membuat garis/sumbu koordinat x dan y dibawah gambar yang ada pada kertas grafik. Garis x atau y garis horizontal mewakili jarak, sedangkan garis y atau vertical mewakili ketinggian, setelah kami menentukan garis x dan y dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, kami memberi nilai y untuk ketinggian dengan mendengarkan intrufsi dari asisten pembimbing mengenai penentuan nilai dan perhitungannya. dan untuk pemberian nilai kami memberinya dengan cara mengurutkannya dari yang tertinggi sampai yang terendah pada penentuan nilai ini kami memulai dari atas yang tertinggi sampai kebawah yang terendah. Tapi sebelum itu untuk menentukan nilai tersebut terlebih dahulu kami mencari kontur intervalnya, dan fungsi kami mencari interval yaitu bisa mendapatkan nilai dari jarak setiap dari ketinggian yang ada, dan cara mencari kontur interval rumusnya seperti biasa yang kami lakukan yaitu : Ci = 1/2000 x  Skala dan kontur interval yang kami dapat adalah 25 mdpl.
Kemudian setelah mencari kontur kontur intervalnya kami mencari perbandingan H:V dari daerah yang kami tentukan dan rumus mencari perbandingan H:V = Ci/penyebut skala x jarak A ke B, jarak yang kami ukur dari A ke B yaitu 8 Cm sehingga untuk nilai H:V= 25 mdpl/50000 cm x 8 yaitu 0,4 cm atau 4 mm. Jarak yang ada pada rumus yaitu jarak yang kami ukur dari sudut kiri sampai ke sudut kanan kontur yang ada seperti yang di jelaskan sebelumnya, dan untuk mengukur jarak ini kami menggunakan alat ukur yaitu mistar dengan satuan Cm, kemudian untuk 25 mdpl diatas disalin ke cm dan dibagi dengan 50000 dikali 8 Cm sehingga hasilnya seperti diatas. fungsi H:V yang kami cari adalah agar jarak ketinggian yang satu dengan yang lainnya tidak sembarangan maka dengan nilai yang kami dapatkan pada H:V ini yang menjadi jarak antara nilai ketinggian satu dengan nilai ketinggian selanjutnya, dengan keterangan bahwa H adalah horizontal dan V adalah vertikal.
Langkah selanjutnya adalah memberi tanda pada setiap garis melintang yang memotong garis kontur. Dimana setiap tanda / titik berarti mewakili satu ketinggian. Pada kontur buidu kamengaan, yang kami gambar tanda titik pertama dengan ketinggian 200, titik kedua = 225, titik ketiga = 250, titik keempat = 275 dan titik terakhir atau puncak dengan ketinggian 300. Setelah semuanya diberi tanda titik, selanjutnya yang kami lakukan adalah membuat garis koordinat x dan y dibawah gambar yang ada pada kertas grafik. Dimana garis x atau garis horizontal, mewakili jarak sedangkan garis y mewakili ketinggian.
Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, dimana nilai yang kami dapatkan adalah 200, 225, 250, 275 dan 300. Selanjutnya, kami mensejajarkan titik – titik hasil perpotongan dari garis melintang A ke B yang memotong garis kontur dengan nilai ketinggian pad garis  y. Setelah semua titik tersejajarkan, selanjutnya kami menghubungkan semua titik tersebut pada koordinat x dan y sehingga membentuk profil permukaan bumi dari lokasi / daerah kontur tertutup yang diambil.
VI.   Kesimpulan dan Saran
a.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :
1.         Profil peta merupakan suatu interprestasi dari kenampakan sebenarnya pada topografi suatu daerah di permukaan bumi di dalam sebuah peta.
2.         Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik- titik dengan ketinggian sama. Sedangkan interval kontur adalah perbandingan antara jarak kontur yang berdekatan satu dengan yang lain.
3.         Penggambaran profil peta diperoleh dengan mengetahui data-data interval kontur jarak garis horizontal yang memotong kontur serta interval ketinggian.
b.      Saran
       Dalam menyusun laporan ini, sebagai manusia biasa tentunya kami tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kriti dan saran dari pihak manapun. Namun, kritik dan saran yangbisa membuat laporan ini lebih baik kedepannya.














DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Garis Kontur http://aiso.blog.friendster.com/all-about geology/geologi/garis-kontur. Diakses pada tanggal 28 Desember 2011
Anonim.2011.Interval Kontur Peta Progres Tambang http://surveyortambang.wordpress.com/2011/12/28/interval-kontur-untuk-peta-progress-tambang. Diakses pada tanggal 28 Desember 2011
Anonim.2011. Profil peta http://www.jevuska.com/topic/profil+peta.html. Diakses pada tanggal 28 Desember 2011
Sune,Nawir.dkk.2011.Bahan Ajar Kartografi.Gorontalo:UNG



Tidak ada komentar:

Posting Komentar