Senin, 16 Januari 2012

praktikum acara VII


ACARA VII
PENGUKUR JARAK DAN LUAS

I.         Tujuan Praktikum
       Setelah melakukan praktikum acara ini, di harapkan praktikan mampu :
a.         Mahasiswa dapat mengukur jarak sesungguhnya dari 2 objek yang ada di peta
b.         Mahasiswa dapat menghitung nilai luas dari suatu area di peta.
II.      Alat dan Bahan
a.         Alat
-          Alat tulis menulis (pulpen, mistar)
-          Spidol warna (Snowman ukuran F atau M)
b.         Bahan
-          Peta RBI / Tematik
-          Kertas Grafik
-          Kertas gambar
-          Kertas kalkir
-          Benang
III.   Prosedur Kerja
Pengukuran Jarak
a.         Siapkanlah peta RBI dan atau peta tematik
b.         Tentukanlah 2 titik yang akan diukur jaraknya dan ukurlah dengan menggunakan penggaris bernilai (mistar)
c.         Gambarkan 2 titik tersebut pada kertas gambar
d.        Hitunglah jarak sesungguhnya di lapangan dengan menggunakan skala peta
e.         Untuk mengukur jarak 2 titik yang tidak beraturan, gunakanlah benang dengan mengikuti pola garis yang akan diukur. Setelah itu, panjang benang tersebut diukur dengan mistar dan dikompilasi dengan skala peta.
Pengukuran Luasan
a.         Tentukanlah daerah yang akan diukur luasannya.
b.         Gambarlah daerah tersebut pada kertas kalkir. Dan pindahkanlah ke kertas grafik
c.         Berilah bingkai pada gambar tersebut seperti membuat grid berukuran 1×1
d.        Hitunglah jumlah kotak yang terpenuhi daerah tersebut
e.         Hitunglah luas daerah tersebut dengan mengalikan jumlah kotak penuh dengan luas kotak. Selanjutnya dikompilasikan dengan skala peta.
IV.   Kajian Teori
Jarak dapat diperhitungkan dari segi fisik dan dapat dipandang dari segi fungsional. Jarak dari segi fisik atau absolut diukur dengan satuan meter atau satuan meter yang lain. Sedangkan jarak fungsional atau jarak relatif diukur berdasarkan pertimbangan berbagai cara melakukan perjalanan yang berkaitan dengan tingkat kesulitan, waktu, dan biaya. Untuk menghitung jarak lurus (horizontal) dari suatu tempat ketempat lain caranya adalah dengan mengalikan jarak dipeta dengan angka penyebut skala peta.
       Jarak adalah panjang terpendek yang menyambungkan 2 buah titik.
Jarak dibagi menjadi 2,yaitu :
a. Jarak Datar
b. Jarak Miring
Penentuan jarak fisik di lapangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan koordinat UTM, karena angka – angka pada koordinat UTM sudah merupakan koordinat UTM.
       Jarak suatu titik di lapangan = jarak di peta (cm) x penyebut skala peta
Dari rumus di atas dapat maka dapat kita cari rumus untuk mencari jarak pada   peta dan rumus mencari jarak sebenarnya.
Penentuan jarak horizontal  diukur dipeta akan sedikit rumit apabila jarak yang akan diukur berkelok-kelok (misalnya : sungai, dan jalan). Untuk perhitungan semacam ini dapat dilakukan dengan alat yang disebut curimeter. Caranya adalah alat tersebut distel jarumnya pada angka nol dan diletakkan pada awal titik jarak yang diukur, kemudian dijalankan mengikuti liku-liku sungai atau jalan dimaksud di peta sehingga pada titik akhir pengukuran, kemudian dikalikan dengan hasilnya adalah jarak fisik di lapangan.
Peta mencerminkan berbagai tipe informasi dari unsur muka bumi maupun segala sesuatu yang ada kaitannya dengan muka bumi. Nsur geografis pada peta dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu :
-      Unsur posisional yaitu unsure-unsur yang tidak memiliki dimensi luasan. Misalnya titik ketinggian, sumur pengeboran, pusat pelayanan.
-      Unsur linear yaitu unsur yang mempunyai luasan pada satu sisi atau dimensi satu. Misalnya jalan, sungai, dan garis pantai.
-      Unsur luasan yaitu unsur yang mempunyai luasan atau unsure dimensi misalnya waduk, danau, dan kecamatan.
   Menghitung luas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung daerah yang diukur. Luas wilayah dapat diukur dengan berbagai cara antara lain :
-      Dengan pembuatan kisi atau kotak (square method)
-      Dengan pembuatan garis potong (stripped method)
-      Dengan menggunakan cara segitiga (triangle method)
-      Dengan alat pengukur luas (planimeter).
Pengertian grid
Graticule adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukkan posisi lintang dan bujur. Grid adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukan tanda linear dalam satuan meter. Sebagi catatan graticule hanya dapat di buat apabila sistem proyeksi dan spasialnya adalah geography.
Memperbesar grid
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
-        Buat grid pada peta yang akan di perbesar
-        Memuat grid yang lebih besar pad kertas yang akan di gunakan untuk menggambar peta baru, pembesarnnya sesui dengan rencana pembesarnnya.
Memperkecil Grid
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
-        Buat grid pada eta yang akan di perkecil
-        Membuat grid yang lebih kecil pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, perkecilannya sesui dengan rencana perkecilan.
Pengukuran Jarak dan Luas
Jarak dapat di perhitungkan dari segi fisik dan dapat dipandang dari segi fungsional. Jarak dari segi fisik atau absolute diukur dengan satuan meter atau satuan yang lain. Peta merupakan kenampakan  bumi yang digambarkan pada bidang datar yang jauh kecil dari kenyataan. Perbandingan antara ukuran/besarnya kenampakan yang digambar dalam peta dan dengan kenampakan aslinya disebut skala peta. Skala peta adalah perbandingan antara jarak yang memisahkan kedua titik dipeta dengan jarak sebenarnya antara kedua titik yang sama dipermukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama.
Peta rupa bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah dan kenampakan buatan manusia, kenampakan alamiah yang dimaksud  misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan buatan manusia misalnya jalan, kampung, pemukiman, kantor, pasar, dan lain-lain.

V.      Hasil dan Pembahasan
a.       Hasil
-               Menghitung nilai jarak tak beraturan
Di ketahui                :
Objek                       : Sungai Lowulowu
Panjang Sungai        : 9,7 Cm
Skala                        : 1 : 50.000
Di tanya          : Jarak Sebenarnya...............?
Penyelesaian   :
 
 = 485.000 Cm
 = 4,85 km
-               Menghitung Luasan
Bukit Posono






1
0,5


8
2


    6
3
0,5


     7
4
5







                       
                       



                        Di ketahui       :
Objek              : Luasan Bukit Posono
Jumlah Kotak : 9
Skala               : 1 : 50.000
Di tanya          : Luas wilayah ..........?
Penyelesaian   :
                                    = 9 × 1 × ( 50.000 ) 2
= 9 × 2.500.000.000
= 2,25 × 10 10 Cm2 = 22.500.000.000 Cm2
= 2,25 km2

b.           Pembahasan
Pada praktikum kartografi acara ke-7 ini menggunakan peta wilayah Atinggola dengan skala 1 : 50.000 , kita melakukan pengukuran jarak dan pengukuran luas dipeta dan kemudian membandingkan dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Adapun pelaksanaan praktikum ini dipisahkan antara pengukuran jarak dan pengukuran luas, dan pada masing – masing pengukuran menggunakan cara atau langkah – langkah yang berbeda – beda.  Namun sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana pelaksanaan praktikum acara 7 ini, kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pengukuran jarak dan pengukuran luas. “ pengukuran jarak adalah cara atau metode pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui jarak yang digambarkan secara langsung pada peta ”. Sedangkan, “ pengukuran luas adalah cara atau metode pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui luasan suatu daerah yang digambarkan di peta”.      
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum, kemudian kita menyiapkan peta RBI dengan skala tertentu.
1.         Menghitung Nilai tak Beraturan
Dalam menghitung nilai tak beraturan pada jarak, dalam hal ini kita melakukan pengukuran jarak sungai pada peta. Dimana yang ditentukan yaitu sungai Lowulowu . Pada pengukuran ini, kita akan mengalami kesulitan jika kita langsung menggunakan penggaris / mistar. Hal ini disebabkan karena alur sungai yang berkelok – kelok, sehingga untuk mengukur panjang sungai yang berkelok – kelok tersebut kita menggunakan benang. Cara pengukuran dengan benang yaitu dengan mengambil seutas benang dan mengukur panjang sungai Lowulowu dengan mengikuti alur sungainya, kemudian benang tersebut diberi tanda, dan diukur dengan menggunakan penggaris atau mistar.
Untuk pengukuran panjangnya dengan menggunakan benang kami mendapatkan hasil bahwa panjang Lowulowu yaitu 9,7 cm. Sehingga  untuk menghitung panjang sungai Lowulowu, jarak yang sebenarnya di lapangan yaitu dengan menggunakan rumus :
Jarak sebenarnya = jarak di peta x skala peta
Sehingga,
Jarak sebenarnya    = 9,7 cm x 50.000
                                                  = 485.000 Cm.
                                                  = 4,85 Km.
Karena, di permukaan bumi ukuran satuan yang sering digunakan untuk pengukuran jarak adalah km, maka jarak dalam cm tersebut harus kita ubah ke dalam satuan km, yaitu dengan cara membaginya. Pembagi yang kita gunakan adalah 100.000, sehingga jarak sesungguhnya di permukaan bumi adalah 4,85 Km.

2.         Pengukuran Luasan                      
Dalam pengukuran luas suatu wilayah, dapat menggunakan beberapa metode, yaitu :
-                Dengan pembuatan kisi atau kotak
-                Dengan pembuatan garis potong
-                Dengan menggunakan cara segitiga
-                Dengan alat pengukur luas
Namun pada praktikum acara ke-7 ini, kita hanya akan menggunakan metode atau cara dengan pembuatan kisi atau kotak. Kita menggunakan metode ini sebab selain mudah untuk membuat dan menghitung luasnya, dengan pembuatan kotak alat – alat yang digunakan juga sederhana.
Pada pengukuran luas wilayah langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tempat atau wilayah yang akan kita hitung luasnya. Setelah kita menemukan daerah atau wilayah tersebut, kemudian kita menciplaknya dengan menggunakan kertas kalkir atau kertas transparan. Wilayah yang telah ada di kertas transparan, kemudian kita buatkan kotak – kotaknya dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Cara untuk membuat kotak – kotak agar lebih mudah yaitu kertas kalkir kita letakkan di atas kertas grafik, kemudian kita ikuti pembagian kotak – kotak yang ada di kertas grafik.
Setelah pembuatan kotak – kotak selesai, kemudian kita menghitung kotak yang penuh dan kotak yang hanya ½, dengan catatan bahwa jika kotaknya 1 atau lebih dari ½ berarti jumlah kotak tersebut kita hitung 1, sedangkan jika ukuran kotaknya kurang dari ½ maka kotak tersebut kita abaikan. Untuk menghitung luas wilayah kita menggunakan rumus :
Luas wilayah = jumlah kotak × Luas  grid  × Skala2
Jumlah kotak yang kita dapatkan pada hasil pengamatan  adalah 9, kemudian luas gridnya adalah 1 x 1 cm dan skalanya adalah 50.0002  ( sesuai rumus ). Selanjutnya untuk mendapatkan hasilnya yaitu terlebih dahulu kita mengalikan jumlah kotak dengan skala peta dengan menggunakan satuan cm2, ukuran gridnya 1 x 1 maka hasil kalinya tetap. Setelah itu jumlah kotak dikalikan dengan skala yang telah dipangkatkan maka hasil yang telah didapatkan pada peta yaitu  22.500.000.000 cm2. Dan untuk hasil dilapangan atau luas sebenarnya adalah 2,25 km2.
Sesuai dengan persamaan atau rumus yang kita gunakan di atas. Sehingga luas wilayah  =  jumlah kotak dikali dengan luas grid dan dikali skala yaitu 2,25 km2.
VI.   Kesimpulan dan Saran
a.         Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulakan bahwa : Untuk menghitung nilai tak beraturan dapat menggunakan rumus : Jarak sebenarnya = jarak di peta x skala peta, dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan pengukuran pada daerah atau sungai yang berkelok kelok, yaitu terlebih dahulu menggunakan benang atau tali. Setelah itu dapat diukur dengan menggunakan mistar pada benang yang sudah diberi tanda. Selanjutnya dalam pengukuran  luasan pada suatu daerah ada beberapa metode yang dapat dilakukan tetapi dengan menggunakan metode atau cara dengan pembuatan kisi atau kotak ini, selain memudahkan kita untuk membuat dan menghitung luasannya, dengan pembuatan kotak alat – alat yang digunakan juga sederhana. Dan menghitung luasan dapat menggunakan rumus : Luas wilayah = jumlah kotak × luas grid x skala2  .
b.         Saran
Dalam melakukan praktikum diharapkan kepada praktikan agar mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan agar nantinya kita tidak kebingungan dalam melakukan praktikum. Selain itu pula, kita akan memperoleh data yang lebih actual seperti apa yang kita harapkan bersama.





Daftar Pustaka
Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Bandung: ITB
Tim Penyusun. 2009. Modul Praktikum Kartografi. Gorontalo: UNG
Yusuf, Daud. 2009. Bahan Ajar Mata Kuliah Kartografi. Gorontalo : UNG
Bakosurtanal. 2011.http:// go.id/bakosurtanal/peta-tematik.html (diakses Sabtu, 28 Desember 2011)
Widadisoprabu.2010.http://blogspot.com/search/label/gariskontur.html (diakses Sabtu, 28 Desember 2011)
Ormeling, Farjan dan Kraak, Menno-Jan. 2002. Kartografi Visualisasi Data Geospasial Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sune, Nawir dan Yusuf, Daud. 2011. Modul Praktikum Kartografi. UNG Press : Gorontalo.